Mastery By Robert Greene

(Key to Success & Long Term Fulfillment)

Dipublikasikan oleh the Penguin Group tahun 2012, Greene dalam buku ini memperdebatkan bahwa siapa pun dapat mencapai tingkat Mastery jika mereka mengikuti langkah-langkah para master yang sudah ada. Dia mempelajari para master hebat di bidangnya, seperti Leonardo Da Vinci seorang polymath, Wolfgang komposer musik hebat, dan Darwin penemu teori evolusi.

Kenapa baca buku ini?

Sebagai remaja yang sedang berumur 20 tahun, kita kerap kali khawatir akan masa depan yang tidak pasti. Kita tidak ingin menjadi orang gagal tentunya. Oleh karena itu, kita harus mempelajari skill yang mumpuni. Tapi skill apa yang harus kita pelajari? Bagaimana caranya kita dapat menguasai suatu skill? Apa hal yang harus ditanamkan dan harus dihindari dalam mempelajari skill? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang membawa saya tertarik untuk membaca buku ini.

Kekuatan terpendam

Ada kekuatan yang mewakili potensi tertinggi manusia, dan itu adalah Kecerdasan. Kecerdasan adalah sumber dari banyak pencapaian besar dan penemuan-penemuan dalam sejarah. Kecerdasan membawa manusia purba berevolusi menjadi manusia modern sekarang. Greene, menjelaskan bahwa Mastery adalah sebuah kekuatan dimana kita dapat merasakan potensi besar yang kita miliki, memahami cara kerjanya, dan menggunakannya dalam kehidupan sehingga kita menjadi Master. Untuk membuka potensi tersebut, ada tahap-tahap yang harus kita lalui yaitu sebagai berikut :

1.      Temukan panggilanmu

2.      Masa Belajar (apprenticeship)

3.      Masa Eksperimen (creative-active)

4.      Masa Intuisi (mastery)

Temukan panggilanmu

Masing-masing dari kita memiliki panggilan jiwa yang membisikkan kita untuk menjalani tugas hidup kita, yang menuntun kita untuk mencapai apa yang seharusnya kita capai. Panggilan tersebut muncul sebagai bisikan dalam otak kita. Ia datang saat kita benar-benar sedang terkoneksi dengan pikiran dan jiwa kita. Panggilan tersebut dapat berupa hal kecil yang menuntun kita untuk melakukan sesuatu. Contoh Leonardo Da Vinci mengikuti bisikan kecilnya untuk mencuri lembaran kertas dari kantor ayahnya untuk menggambar binatang di Hutan. Ternyata, dia menikmati saat mengamati objek dan menggambarkannya dalam sebuah kertas.

Masa Belajar (apprenticeship)

Be an Ideal Apprenticeship

Setelah tamat sekolah/kuliah, kita memasuki masa paling kritis dalam hidup, masa dimana kita meniti masa depan, mempelajari banyak skill, dan beradaptasi dalam dunia kerja. Seringkali, kita mencari pekerjaan yang cocok sehingga membuat kita berganti-ganti karir. Jika tidak hati-hati, kita akan tenggelam ke dalam kegelisahan, keraguan, serta konflik lain yang akan mendominasi pikiran kita. Sehingga, kita akan terus merasa takut dan tidak mampu untuk belajar mengembangkan potensi kita yang sesungguhnya.

Saat pertama kali mencari pekerjaan, jangan fokus pada uang atau nama baik perusahaan. Carilah pekerjaan yang memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan. Jenis pekerjaan ini umumnya akan lebih menghasilkan bagi kita di kemudian hari.

Learn Optimally from Mentor

Ketika kita mencoba mempelajari skill secara otodidak, kita cenderung melakukan kesalahan dan tanpa sadar membuang banyak uang dan waktu. Kita membutuhkan seorang mentor. Mentor akan menunjukkan jalan dan membantu kita menggunakan waktu dan uang kita secara efisien dan efektif.

Cultivate Social Intelligence

Kecerdasan sosial adalah kemampuan untuk melihat orang apa adanya, bukan seperti yang apa yang otak kita persepsikan. Kecerdasan sosial membantu kita membangun hubungan baik dan melatih cara berpikir kita terhadap orang lain. Di sisi lain, naif menyebabkan masalah, konflik, dan kebingungan dalam diri kita, sehingga kita hanya memiliki sedikit waktu/energi untuk menjadi master.

Masa Eksperimen (creative-active)

Become Multi-Dimensional : Saat kecil, kita bebas berimajinasi, kita menjalani hidup dan berpikir bahwa segala hal tampak mudah dijalani. Namun, saat tumbuh dewasa, kita mulai membatasi diri dengan aturan dan asumsi.

Pelajari aturan-aturan sosial selama masa eksperimen tanpa dibatasi oleh aturan tersebut. Berusaha secara aktif untuk menantang dan membentuk kembali aturan yang telah kita pelajari. Terus kembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman dengan menjelajahi bidang baru, membuat koneksi baru, dan bereksperimen dengan konsep baru.

Pahami bahwa penghalang terbesar dari Mastery adalah rasa tidak sabar atau suka mencari jalan pintas dalam sebuah proses.

Masa Intuisi (mastery)

Combine Intuition and Rationality : Anggap Mastery sebagai kecerdasan yang memungkinkan kita untuk memahami segala hal di sekitar kita yang memungkinkan kita untuk memprediksi segala sesuatu ke depannya, seperti indra keenam. Master dalam bidang catur, Bobby Fischer dapat memprediksi bagaimana permainan catur dapat ia menangkan. Albert Einstein memiliki intuisi tentang bagaimana alam semesta bekerja yang tidak dapat dibayangkan oleh orang lain. Kecerdasan ini dikembangkan melalui usaha gigih dan konsistensi selama bertahun-tahun, sebuah proses yang biasanya memakan waktu 15-20 tahun.

Tentang Penulis

Zalfa sedang mempelajari cara memperoleh potensi besar dalam dirinya. Zalfa dapat ditemukan di Linkedin 

Normal
0

false
false
false

EN-ID
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:”Times New Roman”,serif;
mso-fareast-language:EN-US;}

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *