How to Understand Him/Her (Refleksi dari buku: Men are From Mars, Women are From Venus by John Gray, PH.D)

Halo Reader Intip\’s…

Di artikel pertamaku ini, aku akan mengulas salah satu buku favorit ku tentang relationship. Buku ini ditulis oleh seorang konselor hubungan asal amerika serikat, John Gray, PH.D. Buku ini terbit pada tahun 1992 di Amerika Serikat, dan pertama kali diterbitkan di Indonesia pada tahun 1995 oleh PT Gramedia Pustaka Utama.

Secara garis besar, buku ini membahas mengenai perbedaan gaya komunikasi antara pria dan wanita khususnya dalam setting relasi romantis. Nah, yang membuat buku ini menarik menurutku adalah, bagaimana komunikasi antara perempuan dan laki-laki itu bisa bermakna berbeda, namun dalam kalimat yang sama.

John Gray memberikan metafora berupa laki-laki berasal dari planet mars, sementara wanita berasal dari planet venus, kemudian mereka bertemu di bumi dan saling jatuh cinta. Namun, karena mereka berdua berasal dari planet yang berbeda, maka bahasa yang digunakan oleh masing-masing tanpa mereka sadari juga berbeda, sehingga seringkali, perbedaan-perbedaan ini memicu pertengkaran diantara mereka. Ada 13 bab yang dibahas dalam buku ini, namun, aku akan merangkum yang menurutku krusial dalam buku ini, so… check this out…

1. Kehidupan di Mars

Kebutuhan utama seorang pria adalah perasaan untuk dibutuhkan. Arti diri pria ditentukan oleh kemampuannya mencapai hasil-hasil. Mereka mengalami kepuasan terutama melalui sukses dan prestasi.

Penduduk Mars menyimpan kesulitan-kesulitannya bagi dirinya sendiri, kecuali bila ia membutuhkan pertolongan orang lain untuk mencari penyelesaian.  Karena kebiasaan inilah, pria secara naluriah menawarkan pemecahan masalah apabila wanita membicarakan kesulitan-kesulitannya.

2. Kehidupan di Venus

Sementara, kehidupan wanita di venus itu berbeda dengan mars (IYALAH BEDA PLANET), arti diri perempuan ditentukan melalui perasaan-perasaannya dan mutu hubungan-hubungannya. Bagi penduduk venus, komunikasi merupakan kebutuhan utama. Berbagi perasaan pribadi, jauh lebih penting dari pada mencapai penyelesaian masalah tersebut. Berbicara dan berhubungan satu dengan yang lain merupakan sumber rasa puas yang luar biasa. ini yang sulit dipahami oleh penduduk mars.

3. Kaum Pria Masuk Gua, Kaum Wanita Berbicara

Seperti yang sudah dijelaskan, kedua alien beda planet ini memecahkan permasalahan mereka dengan caranya masing-masing. Sikap pria seperti karet gelang, sementara wanita seperti gelombang. Maksudnya adalah, ketika laki-laki mendapati masalah, mereka akan cenderung menarik diri terlebih dahulu. Mereka akan masuk ke dalam \\\”Gua\\\” yang mereka buat sendiri, mengisi energi mereka dengan menyindiri baru pada akhirnya kembali ke wanita nya dengan energi cinta yang lebih baik. Sementara kaum wanita, menyelesaikan masalahnya dengan cara membicarakan apa yang dirasakannya. Itulah yang membuat kaum wanita merasa lebih baik.

4. Konflik

Nah, permasalahan yang seringkali dilakukan pria dan wanita ketika terjadi konflik adalah, mereka saling tidak mengerti cara untuk memotivasi satu sama lain dikarenakan perbedaan bahasa tersebut. Ketika laki-laki sedang menarik diri ke dalam gua nya, kaum wanita sering menuntut pria-nya untuk mengungkapkan apa yang tengah dirasakan pria karena cara itulah yang mereka lakukan di venus. Begitu juga laki-laki, ketika wanita-nya membicarakan kesulitan-kesulitannya, kebutuhan wanita adalah untuk divalidasi perasaannya, bukan penyelesaian-penyelasaian praktis. Penyelesaian itu penting, namun yang paling utama bagi seorang wanita adalah kebutuhan untuk merasa dicintai. Sebagaimana kebutuhan utama pria untuk merasa dibutuhkan, pria akan merasa gagal, apabila kaum wanita menuntut agar pria membicarakan kegagalan-kegalannya. Cara yang bisa wanita lakukan untuk memotivasi pria-nya adalah dengan menghormati dan sabar menunggu pria-nya ketika mereka masuk ke dalam \\\”Gua\\\” nya.

5. Menyampaikan Perasaan-perasaan yang Sulit

Salah satu cara terbaik untuk melepaskan perasaan negatif dan kemudian berkomunikasi dengan cara yang lebih penuh cinta adalah melalui Teknik Surat Cinta. Ada 3 bagian pada teknik ini:

a. Menulis surat cinta yang mengungkapkan perasan-perasaan marah, takut, penyesalan, dan cinta anda.

b. Menulis surat jawaban yang mengungkapkan apa yang ingin anda dengar dari pasangan

c. Bahaslah surat cinta dan surat jawaban anada bersama dengan pasangan anda

Teknik ini bukanlah teknik yang \\\’saklek\\\’, atau mesti dilakukan ketiga langkahnya. Barangkali kamu hanya perlu satu atau dua langkah saja hingga komunikasi efektif dapat terjadi.

6. Menjaga Agar keajaiban Cinta Tetap Hidup

John Gray membagi kualitas hubungan dengan menggambarkannya menjadi beberapa musim, yaitu..

a. Musim Semi, adalah ketika pasangan merasa akan bahagia selamanya. Fase-fase honeymoon, dll.

b. Musim Panas, adalah ketika menyadari bahwa pasangan kita tidak sempurna

c. Musim Gugur, adalah ketika kita mengalami cinta yang lebih matang, yang bisa menerima dan memahami cacat pasangan maupun cacat kita sendiri.

d. Musim Dingin, adalah saat dimana pasangan untuk merenung, memperbaharui makna hubungan. biasanya konflik-konflik besar terjadi pada musim ini.

Dengan mengetahui perbedaan musim-musim cinta ini, kita akan lebih aware tentang posisi hubungan kita untuk membantu meminimalisir konflik yang terjadi dalam hubungan.

Kesimpulan:

Pada intinya, menjalankan sebuah relasi adalah menjalankan sebuah proses belajar. Dimana, proses belajar bukan berarti hanya mendengar dan melaksanakan, melainkan juga melupakan dan mengingat kembali. Kita tidak boleh mengharapkan pasangan kita untuk senantiasa bersikap penuh cinta atau ingat bagaimana mencintai. Kita harus pula memberikan kepada diri kita sendiri anugerah pengertian, dan tidak berharap untuk senantiasa ingat segala sesuatu yang telah kita pelajari mengenai bersikap penuh cinta.

Semoga kita semua selalu diberikan anugrah relasi cinta yang sehat <3

Sekian…

Kode Konten: D115

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *